Judul : Benarkah Meninggal Hari Jumat Terbebas dari Siksa Kubur?
link : Benarkah Meninggal Hari Jumat Terbebas dari Siksa Kubur?
Benarkah Meninggal Hari Jumat Terbebas dari Siksa Kubur?
bersumber pada sebagian hadist para ulama merumuskan kalau benar seorang yang wafat pada hari jum’at menemukan keistimewaan. salah satunya merupakan siapa yang wafat di dalamnya hingga dia nyaman dari adzab kubur. komentar tersebut didasarkan kepada sebagian hadits berikut ini.
dari abdullah bin amru bin ash radhiyallahu ‘anhuma dari nabi shallallahu ‘alaihi wa salam bersabda: “tidak terdapat seseorang muslim juga yang wafat pada hari jum’at ataupun malam jum’at kecuali allah hendak menjaganya dari fitnah kubur. ” (hr. ahmad nomor. 6582 dan juga at - tirmidzi nomor. 1074)
hendak namun para ulama hadis berubah komentar tentang kesahihan hadis ini. mereka berkomentar kalau hadis itu merupakan hadis dhaif. imam tirmizi kala meriwayatkan hadis ini menarangkan hadis tersebut merupakan hadis gharib, yang setelah itu ditegaskannya lagi sanadnya tidak terhubung (munqathi’/terputus).
ibnu hajar al - ‘asqalani menegaskan dalam kitab fathul bari sanad hadis ini dhaif dan juga pula diriwayatkan oleh abu ya’la dengan lafaz yang semisalnya dari hadis anas bin malik, namun sanadnya lebih dhaif lagi.
syekh syu’aib al - arnauth kala berikan pendapat terhadap hadis ini dalam musnad imam ahmad berkata sanad hadis itu dhaif. setelah itu, dia mengatakan sebagian hadis yang menunjang dan juga menegaskan seluruh hadis yang menunjang tersebut tidak dapat dipakai buat memantapkan hadis ini.
dan juga, albani telah salah karna berkata hadis itu hasan ataupun sahih dalam kitabnya ahkam al - janaiz.
hadis tersebut pula diriwayatkan oleh abdurrazzak dalam kitabnya al - mushannaf dengan lafaz “dilepaskan dari azab kubur”, namun dalam sanadnya terdapat ibnu juraij yang populer dalam mentadlis hadis.
sebagian ulama berkata bila benar kematian seorang pada hari tertentu mempunyai keutamaan ataupun keistimewaan pastinya hari senin lebih utama karna pada hari seperti itu nabi muhammad saw, pacar dan juga makhluk amat mulia yang diciptakan allah swt, wafat dunia.
bila hadis - hadist di atas merupakan hadis sahih hingga itu menampilkan keutamaan untuk muslim dan juga muslimah yang wafat pada hari jumat. dan juga, pastinya keutamaan ini cuma untuk kalangan muslimin yang wafat dalam ketauhidan, ialah keimanannya tidak dinodai oleh kemusyrikan, kekufuran, dan seluruh yang membatalkan keimanan seorang.
sebaliknya, mereka yang wafat dalam kemusyrikan dan juga kekufuran pastinya hendak memperoleh azab kubur dan juga siksa neraka sebagaimana yang telah dijanjikan allah swt dalam alquran dan juga sunah rasul - nya.
bagaikan seseorang muslim dan juga berpegang pada akidah ahlus sunnah wal jamaah, kita tidak boleh membenarkan kalau seorang hendak masuk surga ataupun masuk neraka, kecuali yang sudah disebutkan oleh nabi saw dalam hadis - hadisnya.
sedangkan itu ustad makmur lc, ulama di banjarmasin berkata kalau orang yang wafat dalam kondisi khusnul khatimah bukan didefinisikan pada hari, namun pada amal perbuatannya sepanjang hidup. bagi ia, bahwa benar orang itu baik hingga wafat di hari jumat jadi kebaikan. namun apabila sepanjang hidupnya bergelimang dosa, hingga hendak senantiasa aja menemukan azab.
perilaku kita terhadap kerabat kita sesama muslim yang wafat merupakan senantiasa mengharapkan kebaikan menurutnya, memohonkan ampunan dan juga rahmat allah swt menurutnya, dan juga tidak mencela ataupun menyebut - nyebut keburukan - keburukan yang telah dia jalani.
dari aisyah ra, dia mengatakan, “nabi saw bersabda, ‘janganlah kamu mencela orang - orang yang telah wafat karna mereka telah memperoleh apa yang telah mereka kerjakan. ” (hr bukhari). wallahu a’lam bish shawab.
(sumber: liputan6. club)
dari abdullah bin amru bin ash radhiyallahu ‘anhuma dari nabi shallallahu ‘alaihi wa salam bersabda: “tidak terdapat seseorang muslim juga yang wafat pada hari jum’at ataupun malam jum’at kecuali allah hendak menjaganya dari fitnah kubur. ” (hr. ahmad nomor. 6582 dan juga at - tirmidzi nomor. 1074)
hendak namun para ulama hadis berubah komentar tentang kesahihan hadis ini. mereka berkomentar kalau hadis itu merupakan hadis dhaif. imam tirmizi kala meriwayatkan hadis ini menarangkan hadis tersebut merupakan hadis gharib, yang setelah itu ditegaskannya lagi sanadnya tidak terhubung (munqathi’/terputus).
ibnu hajar al - ‘asqalani menegaskan dalam kitab fathul bari sanad hadis ini dhaif dan juga pula diriwayatkan oleh abu ya’la dengan lafaz yang semisalnya dari hadis anas bin malik, namun sanadnya lebih dhaif lagi.
syekh syu’aib al - arnauth kala berikan pendapat terhadap hadis ini dalam musnad imam ahmad berkata sanad hadis itu dhaif. setelah itu, dia mengatakan sebagian hadis yang menunjang dan juga menegaskan seluruh hadis yang menunjang tersebut tidak dapat dipakai buat memantapkan hadis ini.
dan juga, albani telah salah karna berkata hadis itu hasan ataupun sahih dalam kitabnya ahkam al - janaiz.
hadis tersebut pula diriwayatkan oleh abdurrazzak dalam kitabnya al - mushannaf dengan lafaz “dilepaskan dari azab kubur”, namun dalam sanadnya terdapat ibnu juraij yang populer dalam mentadlis hadis.
sebagian ulama berkata bila benar kematian seorang pada hari tertentu mempunyai keutamaan ataupun keistimewaan pastinya hari senin lebih utama karna pada hari seperti itu nabi muhammad saw, pacar dan juga makhluk amat mulia yang diciptakan allah swt, wafat dunia.
bila hadis - hadist di atas merupakan hadis sahih hingga itu menampilkan keutamaan untuk muslim dan juga muslimah yang wafat pada hari jumat. dan juga, pastinya keutamaan ini cuma untuk kalangan muslimin yang wafat dalam ketauhidan, ialah keimanannya tidak dinodai oleh kemusyrikan, kekufuran, dan seluruh yang membatalkan keimanan seorang.
sebaliknya, mereka yang wafat dalam kemusyrikan dan juga kekufuran pastinya hendak memperoleh azab kubur dan juga siksa neraka sebagaimana yang telah dijanjikan allah swt dalam alquran dan juga sunah rasul - nya.
bagaikan seseorang muslim dan juga berpegang pada akidah ahlus sunnah wal jamaah, kita tidak boleh membenarkan kalau seorang hendak masuk surga ataupun masuk neraka, kecuali yang sudah disebutkan oleh nabi saw dalam hadis - hadisnya.
sedangkan itu ustad makmur lc, ulama di banjarmasin berkata kalau orang yang wafat dalam kondisi khusnul khatimah bukan didefinisikan pada hari, namun pada amal perbuatannya sepanjang hidup. bagi ia, bahwa benar orang itu baik hingga wafat di hari jumat jadi kebaikan. namun apabila sepanjang hidupnya bergelimang dosa, hingga hendak senantiasa aja menemukan azab.
perilaku kita terhadap kerabat kita sesama muslim yang wafat merupakan senantiasa mengharapkan kebaikan menurutnya, memohonkan ampunan dan juga rahmat allah swt menurutnya, dan juga tidak mencela ataupun menyebut - nyebut keburukan - keburukan yang telah dia jalani.
dari aisyah ra, dia mengatakan, “nabi saw bersabda, ‘janganlah kamu mencela orang - orang yang telah wafat karna mereka telah memperoleh apa yang telah mereka kerjakan. ” (hr bukhari). wallahu a’lam bish shawab.
(sumber: liputan6. club)
Demikianlah Artikel Benarkah Meninggal Hari Jumat Terbebas dari Siksa Kubur?
Sekianlah artikel Benarkah Meninggal Hari Jumat Terbebas dari Siksa Kubur? kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Benarkah Meninggal Hari Jumat Terbebas dari Siksa Kubur? dengan alamat link https://alislamiblog.blogspot.com/2016/08/benarkah-meninggal-hari-jumat-terbebas.html
0 comments:
Post a Comment